Soft Opening INASCRS-PERDAMI Cataract Center & Phacoemulsification Surgery Course


$created    1571 views

Pada tanggal 21 Juni 2015 bertempat di Klinik Mata Dr. Hasrie Ainun Habibie - Bogor - Jawa Barat, telah diselenggarakan acara Peresmian - Soft Opening INASCRS-PERDAMI Cataract Center & Phacoemulsification Surgery Course.


 
Hadir dalam acara tersebut Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia - Prof. DR.Dr.Nila F. Moeloek, SpM (K) selaku Ketua Perdami Pusat yang berkenan membuka - meresmikan INASCRS-PERDAMI Cataract Center & Phacoemulsification Surgery Course.
Di samping itu juga hadir Bapak Walikota Bogor - DR. Bima Srya Sugiarto, CEO PT Sidomuncul - Bpk Iwan Hidayat, para Instruktur, peserta Training, Dokter mata di wilayah Bogor dan para undangan lainnya.
Menteri Kesehatan RI dalam paparannya saat peresmian, Minggu (21/6) menuturkan, katarak di Indonesia adalah penyebab utama kebutaan. Setiap tahunnya, jumlah operasi katarak hanya mencapai 80 ribu jiwa. Sedangkan jumlah tenaga medis ahli mata (ophthalmologist) di Indonesia baru mencapai 2.325 dokter. “Angka penderita katarak di Indonesia memang masih tertinggi di Asia Tenggara. Namun, sejauh ini pemerintah belum memprioritaskan pengentasan katarak. Kementerian Kesehatan masih fokus menurunkan risiko kematian ibu dan anak yang mencapai 100.000 jiwa per tahun,” katanya. 
Lebih lanjut Menkes mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang saat ini menjadi mitra pemerintah dalam penyembuhan penyakit katarak dalam bentuk bakti sosial. Selain itu, peran persatuan dokter spesialis mata Indonesia (PERDAMI), Indonesia society of cataract and refractive surgery (INASCRS) yang terus melakukan pelatihan kepada dokter-dokter ahli mata. “Tantangan saat ini adalah perkembangan teknologi operasi katarak. Diharapkan dengan pelatihan kepada ahli mata. Tenaga ahli bedah kita terus berkembang,” paparnya. 
Sementara itu Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menjelaskan, Sido Muncul kosen dalam penyembuhan katarak dalam lima tahun terakhir. Hingga akhir 2015 nanti, melalui program operasi gratis katarak, Sido Muncul bisa mengoperasi 50.000 pasien penderita katarak. “Sampai hari ini, Sido Muncul telah melakukan operasi gratis 45.000 penderita katarak dan hingga 2015 kita targetkan genap 50.000 orang,” katanya. 
Dalam kesempatan itu juga, Ketua INASCRS Setyo Budi Riyanto menambahkan pengetahuan perkembangan teknologi alat operasi mata kepada ahli mata sangatlah penting. Di Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebutaan saat ini tengah melatih 27 tenaga ahli mata untuk mempelajari operasi mata dengan menggunakan teknik fakoemulsifikasi atau pembedahan mata dengan menggunakan alat ultra sound. 
“Teknik baru ini, bisa lebih cepat hanya sekitar 7 hingga 10 menit, dan yang terpenting penyembuhan pascaoperasi relatif lebih cepat. Dalam seminggu, mata sudah normal kembali,” jelasnya. Dengan teknik yang terbarukan tersebut, diharapkan waktu optimal operasi relatif lebih singkat. “Terakhir kami melakukan operasi katarak di Ambon 120 pasien dalam waktu 10 jam,” tambahnya.

Latest Events